Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung
1. Benda terletak di antara O dan F
A′B′ = bayangan maya di depan lensa (no. ruang bayangan = 4)
F1 = fokus di belakang lensa
F2 = fokus di depan lensa
Sifat bayangan: maya, tegak, diperbesar
2. Benda terletak di antara F2 dan 2F2
Bayangan A′B′ bersifat: nyata, terbalik, diperbesar
3. Benda di antara F2 sampai dengan ~
Bayangan A′B′, bersifat: nyata, terbalik, diperkecil
Dari ketiga lukisan tersebut:
- Jika benda terletak di antara O dan F, sifat bayangan maya, tegak, diperbesa.
- Jika benda terletak di antara F dan 2F sifat bayangan nyata, terbalik, diperbesar.
- Jika s = f bayangan tegak, maya, di tak hingga
- Jika s = 2 f, bayangan terbalik, nyata, sama besar
- Jika s > 2f, bayangan nyata, terbalik, diperkecil
- Bayangan diperbesar |s′| > s, bayangan diperkecil jika |s′| < s. (Keterangan: |–5| = 5 atau |5| = 5)
Benda terletak di fokus di (F)Benda di fokus (s = f), bayangan yang mudah diamati adalah: maya, tegak, diperbesar.
5. Benda terletak di 2 F (s = 2f)
Benda terletak di 2 F (s = 2f)Bayangan nyata, terbalik, sama besar
Benda di 2F2, bayangan 2F1 bersifat: nyata, terbalik, sama besar.
Dari kelima lukisan dapat disimpulkan:
- Semua bayangan maya yang dibentuk lensa cembung selalu tegak terhadap bendanya.
- Semua bayangan nyata yang dibentuk lensa cembung pasti terbalik terhadap bendanya.
Hubungan Antara s, s′ dan f Lensa Cembung
Pengamatan atau praktikum menggunakan lensa cembung, lilin.
Pengamatan menggunakan lensa cembung dengan:
Hasilnya seperti pada tabel di bawah ini.
nu adalah indeks bias udara atau air
R1 dan R2 adalah kelengkungan dari lensa cembung
Untuk rumus mencari jarak bayangan pada lensa cembung
f = fokus lensa cembung
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
Perbesaran pada lensa cembung (M)
Sebuah lensa cembung mempunyai kelengkungan yang berbeda pada permukaannya yaitu 12 cm dan 15 cm. Jika lensa tersebut terbuat dari kaca dengan indeks bias 4/3 maka fokus lensa tersebut di udara adalah (indeks bias udara =1)
1/f = (4/3-1) (1/12 + 1/15)
1/f = 1/3 (5/60+4/60)
1/f =1/3 x 9/60 =1/20
f =20 cm
Untuk contoh soal penentuan jarak bayangan sama seperti penghitungan pada cermin.
Pengamatan atau praktikum menggunakan lensa cembung, lilin.
Pengamatan menggunakan lensa cembung dengan:
- f = 20 cm.
- s = jarak benda
- s′ = jarak bayangan
Hasilnya seperti pada tabel di bawah ini.
Rumus Lensa Cembung
Berikut ini rumus untuk mencari fokus lensa cembung:nu adalah indeks bias udara atau air
R1 dan R2 adalah kelengkungan dari lensa cembung
Untuk rumus mencari jarak bayangan pada lensa cembung
1/f = 1/s +1/s’Keterangan:
f = fokus lensa cembung
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
Perbesaran pada lensa cembung (M)
M=S’/S atau M=h’/h atau bisa dengan rumus M = f/ (s-f)Contoh Soal Lensa Cembung
Sebuah lensa cembung mempunyai kelengkungan yang berbeda pada permukaannya yaitu 12 cm dan 15 cm. Jika lensa tersebut terbuat dari kaca dengan indeks bias 4/3 maka fokus lensa tersebut di udara adalah (indeks bias udara =1)
1/f = (4/3-1) (1/12 + 1/15)
1/f = 1/3 (5/60+4/60)
1/f =1/3 x 9/60 =1/20
f =20 cm
Untuk contoh soal penentuan jarak bayangan sama seperti penghitungan pada cermin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar