Gangguan pada Sistem Ekskresi pada Manusia
1. GANGGUAN PADA GINJAL
1. Batu ginjal
·
Penyebab :
Batu ginjal dapat
terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran
ginjal, atau kandung kemih.
Batu ginjal berbentuk
kristal yang tidak bisa larut dan mengandung kalsium oksalat, asam urat, dan
kristal kalsium fosfat. Penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengonsumsi
garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut lebih lanjut
dapat menimbulkan hidronefrosis. Hidronefrosis adalah membesarnya salah satu
ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan
aliran ginjal atau tersumbat oleh batu ginjal.
·
Pencegahan :
1) Perbanyaklah minum air
putih agar air seni lancar. Ketika berada di ruangan ber-AC, Perbanyak minum
air putih walaupaun tidak haus, Minumlah air putih minimal 8 gelas sehari.
2) Hindari minum atau
memasak menggunakan air yang kandungan kapurnya tinggi. Kapur di dalam tubuh
bisa membentuk batu.
3) Jika menderita
penyakit gout dan hiperparatiroid segera atasi. Kedua penyakit itu meningkatkan
resiko terbentuknya batu ginjal.
4) Lakukan olahraga rutin
dengan tujuan agar metabolisme di dalam tubuh berjalan dengan baik. Idealnya,
lakukan olahraga dua hari sekali. Pilihlah jenis olahraga yang disukai dan
lakukan sesuai kemampuan, jangan dipaksakan.
5) Jangan duduk terlalu
lama saat bekerja. Posisi tersebut mempermudah terjadinya pengendapan Kristal
air seni yang kemudian membentuk batu. Paling tidak, dua jam sekali bangkitlah
dari duduk dan berjalan-jalan sebentar.
6) Bila terasa ingin
membuang air seni sebaiknya segera lakukan. Sangat tidak disarankan untuk
menahan air seni, karena Kristal-kristal tersebut bisa mengendap membentuk batu
ginjal.
7) Hindari makanan yang
mengandung kalsium tinggi, seperti susu dengan kalsium tinggi. Begitu juga
dengan makanan yang mengandung purin tinggi, seperti jeroan, emping, dan
brokoli. Dan kurangi konsumsi kacang-kacangan, cokelat, soda dan teh.
·
Pengobatan :
Penyakit ini dapat
diatasi dengan pembedahan dan sinar laser. Tujuan dari pembedahan untuk
membuang endapan garam kalium. Tujuan menggunakan sinar laser untuk memecahkan
endapan garam kalsium.
2. Nefritis
·
Penyebab
:
Nefritis adalah
kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman. Nefritis biasanya
disebabkan adanya bakteri Streptococcus. Rusaknya nefron mengakibatkan urine
masuk kembali ke dalam darah dan penyerapan air menjadi terganggu sehingga
timbul pembengkakan di daerah kaki.
·
Pengobatan :
Penderita nefritis
bisa disembuhkan dengan cangkokan ginjal atau cuci darah secara rutin. Cuci
darah biasanya dilakukan sampai penderita mendapatkan donor ginjal yang
memiliki kesesuaian jaringan dengan organ penderita.
3. Glukosuria
·
Penyebab
:
Glukosuria adalah
penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit tersebut sering
juga disebut penyakit gula atau kencing manis (diabetes mellitus). Kadar
glukosa dalam darah meningkat karena kekurangan hormon insulin. Nefron tidak
mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang
bersama urine.
·
Pencegahan :
1) Kontrol kebiasaan
makan
2) Kendalikan berat badan
3) Olah raga secar
teratur
4) Kelola faktro resiko
lain (hipertensi, kadar lemak darah, dll)
5) Bagi yang beresiko
tinggi, periksa glukosa darah setiap tahun
·
Pengobatan :
Bagi pasien Diabetes
Melitus kendalikan kadar glukosa darah (dengan diet, olahraga & obat sesuai
petunjuk dokter) dan periksa secara berkala. Pasien yang cukup terkendali
dengan pengaturan makan saja tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien
yang cukup terkendali dengan obat dosis tunggal juga tidak
mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat diberikan pada saat berbuka
puasa. Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi,
obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis sahur. Untuk
yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat
berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis
ganda, dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan.
4. Albuminuria
·
penyebab
:
Albuminuria adalah
penyakit yang ditunjukkan oleh adanya molekul albumin dan protein lain dalam
urine. Penyebabnya karena adanya kerusakan pada alat filtrasi.
·
Pencegahan :
1) Untuk mengurangi
resiko terjadinya albuminuria mungkin bisa dimulai dengan membiasakan diri
minum 8 gelas sehari, walaupun sebetulnya tidak merasa haus.
2) Selain itu
pencegahannya juga dapat dilakukan dengan tidak mengonsumsi hanya salah satu
zat gizi saja secara berlebihan (misalnya hanya protein atau kalsium saja).
Artinya makanan yang kita makan juga haru seimbang, baik dari segi jumlah
maupun kadar gizinya.
5. Hematuria
·
Penyebab
:
Hematuria adalah
penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit tersebut
disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau karena iritasi akibat
gesekan batu ginjal.
6. Gagal ginjal
·
Penyebab
:
Gagal ginjal terjadi
jika salah satu ginjal tidak berfungsi. Kegagalan salah satu ginjal ini akan
diambil alih tugasnya oleh ginjal lain. Namun, keadaan ini akan tetap
menimbulkan resiko sangat tinggi. Karena menyebabkan penimbunan urea dalam
tubuh dan kematian.
·
Pengobatan :
Penyakit ini dapat
diatasi dengan cangkok ginjal atau menggunakan ginjal tiruan sampai ginjal yang
asli dapat kembali berfungsi.
2. GANGGUAN PADA HATI
1. Hepatitis
·
Penyebab
:
Hepatitis adalah
radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam,
misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh
virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus
hepatitis A.
·
Pencegahan :
1) Hepatitis dapat
dicegah dengan melakukan vaksinasi.
2) Jarum untuk akupuntur
atau tatto harus steril
3) Hindari pemakaian
alat-alat secara bersamaan seperti cukur, sisir
4) Hindari aktivitas sex
dengan berganti-ganti pasangan
5) Hindari mendapat donor
darah yang tidak resmi
·
Pengobatan :
1) melalui kimiawi yang
bertujuan untuk mematikan virus hepatitis
2) pengobatan suportif
yang bertujuan untuk melindungi sel hati dan membantu pemulihan sel hati yang
rusak
2. Penyakit kuning
·
Penyebab
:
Penyakit kuning
disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu
tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke
dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat
kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jaripun
berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh
darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena bercampur dengan cairan
empedu.
3. Sirosis hati
·
Penyebab
:
Sirosis hati adalah
keadaan penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah sangat terganggu
akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati. Sirosis hati dapat terjadi karena
virus Hepatitis B dan C yang berkelanjutan, karena alkohol, salah gizi, atau
karena penyakit lain yang menyebabkan sumbatan saluran empedu.
·
Penyembuhan :
Sirosis tidak dapat
disembuhkan, pengobatan dilakukan untuk mengobati komplikasi yang terjadi
(seperti muntah dan berak darah, asites/perut membesar, mata kuning serta koma
hepatikum).
4. Perlemakan hati
·
Penyebab
:
Perlemakan hati
terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5 % dari berat hati atau mengenai lebih
dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan hati ini sering berpotensi menjadi
penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena
mengkonsumsi alkohol berlebih disebut ASH (Alcoholic Steatohepatitis), maupun
bukan karena alkohol disebut NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis).
5. Kanker hati
·
Penyebab
:
Kanker hati terjadi
apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Kanker hati yang banyak
terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC merupakan komplikasi akhir
yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus
hepatitis B, C dan hemochromatosis.
6. Koletasis dan jaundice
·
Penyebab
:
Kolestasis merupakan
keadaan akibat kegagalan memproduksi dan pengeluaran empedu. Lamanya menderita
kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, K
oleh usus, juga adanya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati.
Adanya kelebihan bilirubin dalam sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu
pada kulit, membran mukosa dan bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini
kulit penderita terlihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap, sedangkan
faeces lebih terang.
3. GANGGUAN PADA PARU-PARU
1. Asma
·
Penyebab
:
Asma dikenal dengan
bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan penyempitan saluran
pernapasan utama pada paru-paru. Gejala penyakit ini ditandai dengan susah
untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat
menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan
memicu serangan asma.
·
Pencegahan :
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
·
Pengobatan :
Penyakit Asma (Asthma)
sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma
dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada
penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana
disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip
dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik
suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran
pernafasan.
2. Tubrculosis (TBC)
·
Penyebab
:
Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.
·
Penegahan
:
1) Menghindari kontak
dengan penderita TBC.
2) Tidak meggunakan
peralatan terutama peralatan makn dengan penderita TBC.
·
Pengobatan :
Pengobatan untuk TBC
bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya tidak terlalu mahal dan mudah untuk
disembuhkan karena sudah ada obat yang disediakan pemerintah. Bila
diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak
menularkan penyakitnya.Penyakit ini juga sebenarnya merupakan salah satu
penyakit yang sudah ditaklukan, tetapi belakangan kembali menyerang. Salah
satunya adalah karena penderita tuberkulosis ini tidak menghabiskan obat
mereka. Obat harus diminum secara teratur selama 6 sampai 9 bulan untuk
menyembuhkan penyakit ini. Tidak menghabiskan obat dapat menyebabkan penderita
tidak dapat sembuh dan menyebabkan obat tidak mampu lagi melawan kuman karena
kuman menjadi kebal.
3. Pneumonia
·
Penyebab
:
Penyakit ini
disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya
di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus
dipenuhi oleh cairan.
·
Pencegahan :
1) Selalu memelihara
kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri
tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh.
2) Biasakan untuk mencuci
tangan, makan makanan bergizi
3) berolahraga
secara teratur.
·
Pengobatan:
Apabila telah
menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.
4. Emfisema
·
Penyebab
:
Emfisema disebabkan
karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah
gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema,
volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena
karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan
elastisitas pada paru-paru.
·
Pencegahan :
Menghindari asap rokok
adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga
sangat penting.
5. Bronkitis
·
Penyebab
:
Penyakit bronkitis disebabkan oleh peradangan pada bronkus (saluran yang
membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri
atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
·
Pencegahan :
1) Meningkatkan daya
tahan tubuh merupakan salah satu pencegahan yang dapat dilakukan.
2) Sedangkan untuk
mencegah bronkitis kronik adalah dengan menghentikan kebiasaan merokok juga
menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif yang sangat berbahaya.
·
Pengobatan :
Untuk pengobatan bila
disebabkan oleh bakteri atau kuman dapat diatasi dengan meminum antibiotik sesuai anjuran dokter. Bila disebabkan oleh
virus, biasanya digunakan obat-obatan untuk meringankan gejala.
6. Asbestosis
·
Penyebab
:
Adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang di sebabkan oleh
menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos
terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika
terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut.
Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalanpleura (selaput
yang melapisi paru-paru).
·
Pencegahan :
Asbestosis dapat
dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja.
Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang
ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi
pada orang yang pernah terpapar 40 tahun lalu.
·
Pengobatan :
Pengobatan suportif
untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak dari paru-paru
melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat
semprot untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik
melalui sungkup muka (masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di
lubang hidung. Kadang dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat
fatal, kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak
menyembuhkan kanker.
7. Paru-paru hitam
·
Penyebab
:
Paru-paru hitam
merupakan akibat dari terhirupnya serbuk batubara dalam jangka waktu yang lama.
Merokok tidak menyebabkan meningkatnya angka kejadian paru-paru hitam, tetapi bisa
memberikan efek tambahan yang berbahaya bagi paru-paru. Resiko menderita
paru-paru hitam berhubungan dengan lamanya dan luasnya pemaparan terhadap debu
batubara. Kebanyakan pekerja yang terkena berusia lebih dari 50 tahun. Penyakit
ini ditemukan pada 6 dari 100.000 orang.
·
Pencegahan :
Paru-paru hitam dapat
dicegah dengan menghindari debu batubara pada lingkungan kerja. Pekerja tambang
batubara harus menjalani pemeriksaan foto dada tiap 4-5 tahun sehingga penyakit
ini dapat ditemukan pada stadium awal. Jika ditemukan penyakit, maka pekerja
tersebut harus dipindahkan ke daerah dimana kadar debu batubaranya rendah,
untuk menghindari terjadinya fibrosis masif progresif.
·
Pengobatan :
Tidak ada pengobatan
khusus untuk penyakit ini, selain untuk mengobati komplikasinya (gagal jantung kanan
atau tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguan pernapasan, maka diberikan
bronkodilator dan ekspektoran. Tetapi adalah penting untuk menghindari
pemaparan lebih lanjut.
8. Sinusitis
·
Penyebab
:
Sinusitis adalah
infeksi dalam rongga sinus yaitu rongga berisi udara yang
letaknya dalam rongga kepala di sekitar hidung. Infeksi atau peradangan sinus
umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung
yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari
sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi
dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga
terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung. Alergen
yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, dan
lain-lain menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat berpengaruh
atas timbulnya serangan sinusitis.
·
Pencegahan :
1) Infeksi virus dan
bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya istirahat
dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur.
2) Hindari juga alergen
seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan jenis makanan
tertentu yang dapat menimbulkan alergi.
3) Jenis alergennya harus
diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau dikurangi. Menyelam dan
berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke dalam sinus sehingga
menimbulkan sumbatan atau infeksi.
9. Pleuritis
·
Penyebab
:
Pleuritis adalah
peradangan pada pleura, yang merupakan, lembab berlapis ganda membran yang
mengelilingi paru-paru dan garis tulang rusuk. Kondisi ini dapat membuat napas
sangat menyakitkan. Kadang-kadang dikaitkan dengan kondisi lain yang disebut
efusi pleura, di mana kelebihan cairan mengisi daerah antara lapisan membran
itu.
·
Pengobatan
:
1) Pengobatan yang
dilakukan pada penderita sinusitis biasanya meliputi:Suntikan anti alergi
2) Menghindari pencetus
alergi
3) Semprotan hidung yang
mengandungkortikosteroid untuk membantu mengurangi bengkak di rongga sinus,
terutama karena adanya polip ataupun karena alergi.
4) Tindakan operasi untuk
membersihkan dan mengeringkan rongga sinus mungkin diperlukan terutama bagi
pasien yang mengalami peradangan yang berulang.
10. Kanker paru-paru
·
Penyebab
:
Kanker paru-paru
adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru. Jika
dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ lain, baik yang
dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak. Penyakit kanker
paru-paru lebih banyak disebabkan oleh merokok (87%), sedangkan sisanya
disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas
mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun
biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.
·
Pencegahan :
Berhenti dan hindari
merokok.
·
Pengobatan :
Beberapa tindakan yang
dapat dilakukan adalah:
1) Tindakan operasi
pembedahan mengangkat sell kanker
2) Tindakan Therapy
Radiasi
3) Tindakan Therapy
Kemotherapy
4) Tindakan penyuntikan
{Photodynamic (PTD)}
5) Pemberian Nutrisi dan
supplement dapat mengurang gejala yang disebabkan oleh kanker paru. Vitamin D
dan Fe sangat baik untuk diberikan oleh penderita penyakit kanker paru, Begitu
pula dengan makanan antioxidant seperti blueberri, cherri, dan buah tomat
4. GANGGUAN PADA KULIT
1. Skabies
·
Penyebab
:
Kudis (scabies) adalah
penyakit kulit yang menular, penyakit ini memiliki gejala gatal, dan rasa gatal
tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat lembab
di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di
celang jari tangan atau kaki.
·
Pencegahan :
1) mencuci sperai tempat
tidur, handuk dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan dengan air hangat
dan deterjen.
2) Menjaga kebersihan
kulit.
·
Pengobatan :
Untuk pengobatan luar,
cukup ambil daun, kulit, batang, atau akar salam seperlunya. Cuci bersih, lalu
giling halus sampai menjad adonan seperti bubur. Balurkan ke tempat yang gatal,
kemudian dibalut.
2. Kurap
·
Penyebab
:
Penyakit Kurap
merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungsi. Gejala
kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang kasar pada kulit
dan dikelilingi lingkaran merah muda.
·
Pencegahan :
1) Mencuci tangan yang
sempurna.
2) Menjaga kebersihan
tubuh.
3) Mengindari
kontak dengan penderita.
·
Pengobatan :
Dapat diobati dengan
anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan benar dapat
menghilangkan infeksi.
3. Panu
·
Penyebab
:
Panu adalah salah satu
penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai dengan
bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat.
Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit
si penderita.
Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.
Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.
·
Pencegahan :
1) Menjaga kebersihan
badan.
2) Usahakan agar kulit
dalam keadaan kering dan tidak lembab.
3) Pakaian dan handuk
mandi jangan sampai lembab, karena pakaian yang lembab memicu tumbuhnya jamur.
4) Jangan menggunakan
pakaian atau peralatan mandi dengan penderita panu.
·
Pengobatan :
Panu dapat diobati
dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur
sirih dan dioles pada kulit yang terserang Panu. Atau juga dapat digunakan
obat-obat yang di jual di pasaran seperti Pandas dan Kalpanax.
4 4. Biduran
·
Penyebab
:
Biduran disebabkan
oleh udara dingin, alergi makanan dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai
dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Biduran
dapat berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung berhari-hari.
·
Pencegahan :
Bagi penderita
biduran, pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari faktor-faktor penyebab
tim bulnya bidur. Seperti udara dingin, makanan dan bahan kimia.
·
Pengobatan :
Pengobatan dapat
dilakukan dengan menggunakan resep obat yang diberikan oleh dokter.
5. Ringworm
·
Penyebab
:
Ringworm adalah
sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya
bercak lingkaran di kulit.
·
Pencegahan :
Pencegahan penyakit
ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab.
·
Pengobatan :
Pengobatannya
dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.
6. Psosiaris
·
Penyebab
:
Penyebab pasti dari
penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian
penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada
dua tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu
sel limfosit T dan limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang
tidak normal di kulit. Ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara
berlebihan.
·
Pengobatan :
Psoriasis belum dapat
disembuhkan secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan gejala
menjadi tidak nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang
dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.
7. Kanker kulit
·
Penyebab
:
Penyakit kanker kulit
disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini lebih
sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit
tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari.
·
Pencegahan :
Pencegahan dapat
dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar matahari yang
terlalu banyak.
Sumber : https://fitria97.wordpress.com/tugas-tugas/ipa/biologi/gangguan-pada-sistem-ekskresi-manusia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar